Rabu, 16 Maret 2011

Ekskul Pramuka SMAN 1 Cibungbulang





A. EKSKUL PRAMUKA SMAN 1 CIBUNGBULANG


Gerakan Pramuka SMAN 1 Cibungbulang lahir pada saat berdirinya SMA negeri 1 Cibungbulang yakni pada tahun Ajaran 2002-2003, dengan pelatihnya Kak Badrudin, beliau berjasa membesarkan dan mengharumkan nama pramuka SMAN 1 Cibungbulang khususnya di kecamatan Cibungbulang Bogor dan Kabupaten Bogor pada umumnya.

Dalam perjalananya sudah banyak prestasi dan kiprah Ekskul Pramuka baik bagi sekolah berupa prestasi-prestasi lomba maupun bagi masyarakat dengan kegiatan sosialnya antara lain : bakti social,membantu tugas kepolisian pada hari raya, pelksaan tertib sekolah, lalulintas dan masih banyak lagi tugas mulya yang sudah dilaksanakan oleh ekskul pramuka.
Dalam perjalannya ekskul pramuka SMAN 1 Cibungbulang mengalami perkembangan


yang sangat pesat dari tahun ketahun, ini membuktikan kalo keberadaan ekskul yang

syarat dengan ketangkasan tali temali ini menjadi banyak digemari khsususnya

siswa-siswi SMAN 1 Cibungbulang.


B. SEJARAH GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun1960.
Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme .
Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof.Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.
Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.
Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).
Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.



Macam-macam Tanda Pengenal
a. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik, baik putra maupun putri.
Macamnya : Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM
b. Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu, tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya : Tanda barung / regu / sangga, gugusdepan, kwartir, Mabi, krida, saka, Lencana daerah, satuan dan lain-lain.
c. Tanda Jabatan
Menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka
Macamnya : Tanda pemimpin / wakil pemimpin barung / regu / sangga, sulung,pratama, pradana, pemimpin / wakil krida / saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka dan lain-lain.


d. Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya : Tanda kecakapan umum / khusus, pramuka garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
e. Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya :
Peserta didik : Tiska, tigor, bintang tahunan, bintang wiratama, bintang teladan.
Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana
f. Penggunaan Lambang
Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Pencak Silat SMAN 1 Cibungbulang


SEJARAH PENCAK SILAT SMAN 1 CIBUNGBULANG
Bagi sebagian anggota Pencak silat mungkin tidak tahu sejarah berdirinya ekskul Pencak Silat SMAN 1 Cibungbulang Kabupaten Bogor, hal itu dikarenakan sedikitnya literatur mereka terhadap pengenalan sejarah ekskul.
Berdirinya Ekskul Pencak Silat SMAN 1 Cibungbulang pertama kali di gagas Oleh M. Ibrahim (Seni beladiri Melayu) S.Pd. Guru Olahraga SMAN 1 Cibungbulang pada tahun 2005 dengan Waslim Setiawan, S.Pd.(Seni Bela diri Tapak Suci) guru sekaligus Staf Tata Usaha SMAN 1 Cibungbulang.



Pada Awal berdirinya ekskul Pencak silat ini masih bingung dalam menentukan nama perguruan dan aliran Pencak silat sehingga diberi nama pencak silat SMAN 1 Cibungbulang yang merupakan perpaduan berbagai aliran beladiri ( Tapak Suci, Merpati Putih,Karate) yang sebagian besar menginduk pada Seni beladiri Tapak Suci, satu tahun kemudian ekskul ini berjalan akhirnya dicarilah pelatih tetap ekskul pencak silat yang akan melanjutkan kepelatihan dari M. Ibrahim yang kala itu dipindah tugaskan ke SMAN 1 Cigudeg yang akhirnya beralih ke pelatih Ade Taufiqurahman yang sampai sekarang masih aktif melatih dan membesarkan ekskul kanuragan ini.
 Dalam Perjalanannya ekskul pencak silat telah menemukan jati dirinya sebagai ekskul pencak silat yang langsung berada dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan telah berhasil mengikuti berbagai kejuaraan pencak silat.
Dibawah kepelatihan kang ade ekskul ini telah mampu berkembang dengan pesat dan bahkan telah dikenal keberbagai sekolah diwilayah kecamatan Cibungbulang- Bogor.




SEJARAH PENCAK SILAT DI INDONESIA




Pencak silat adalah seni beladiri yang berakar pada rumpun melayu. Seni beladiri ini banyak ditemukan di Brunai, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan negara-negara yang berbatasan dengan etnis melayu. Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa pencak silat pertama kali di temukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya abad ke VII walaupun dalam bentuk masih kasar. Seni beladiri melayu ini kemudian menyebar keseluruh wilayah Sriwijaya, Semenanjung Malaka dan pulau Jawa.

Namun keberadaan pencak silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI, dikatakan bahwa
Datuk Suri Diraja dari kerajaan Pahariyangan di kakibukit gunung Merapi telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainya. Silat Minangkabau ini lalu menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaanya pada jaman kerajaan Majapahit abad XVI. Majapahit memanfaatkan ilmu pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya. Majapahit hampir menguasai seluruh nusantara kecuali kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak bisa dikuasai penuh.

Tentara kerajaan Priyangan terkenal hebat dengan pencak silatnya. Karena wilayahnya terisolir dan terbatasnya pengaruh dari Majapahit, seni pencak silat kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh sedikitpun dari silat Minangkabau. Pencak silat kerajaan Priyangan yang paling terkenal adalah Cimande.

Para ahli sejarah dan kalangan pendekar sepakat bahwa berbagai aliran pencak silat yang berkembang dewasa ini berasal dari dua gaya yaitu yang berassal dari Sumatera Barat danJawa Barat seperti yang diuraikan diatas. Selain itu pencak silat berkembang dari dua akar yaitu :
  1. Akar bangsawan (dikembangkan bangsawan/ kerajaan, bersifat tertutup dan terjaga kemurnianya);
  2. Akar rakyat (dikembangkan oleh pedagang/ ulama/ kelas masyarakat lainya, bersifat terbuka dan beradaptasi).
IPSI mendefinisikan pencak silat sebagai suatu kesatuan dari 4 unsur, yaitu :
  1. Unsur seni ( merupakan wujud budaya dalam kaidah gerakdan irama yang tunduk pada keseimbangan, keselarasan dan keserasian);
  2. Unsur bela diri (memperkuat naluri manusia untuk membela diri terhadap berbagai ancaman dan bahaya dengan teknik dan taktik yang efektif);
  3. Unsur olahraga (mengembangkan kegiatan jasmani untuk mendapatkan kebugaran, ketangkasan maupun prestasi olahraga);
  4. Unsur olahbatin (membentuk sikap dan kepribadian luhur dengan menghayati dan mengamalkan berbagai nilai dan norma adat istiadat yang mengandung makna sopan santun sebagai etika kalangan pendekar).
Selama abad XX pencak silat telah berkembang pesat dan telah menjadi olahraga kompetisi dibawah penguasaan dan peraturan PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa/ The International Pencak Silat Federtion). Pencak silat sedang dipromosikan oleh Persilat ke beberapa negara didunia dengan tujuan pencak silat menjadi olahraga olimpiade, hanya anggota Persilat yang diakui yang diizinkan berpartisipasi pada kompetisi internasional. Kini beberapa federasi pencaksilat nasional Eropa bersama Persilat telah mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Pada 1986 kejuaraan dunia pencak silat pertama diluar Asia yaitu di Wina, Austria. Pada 2002 pencak silat diperkenalkan sebagai bagian program pertunjukan pada Asian Games di Busan, Korea Selatan untuk pertama kalinya. Kejuaraan dunia terakhir adalah di Penang, Malaysia pada bulan Desember 2002. Selain dari Persilat yang membuat pencak silat sebagai pertandingan olahraga,masih ada banyak aliran-aliran tua tradisional yang mengembangkan pencak silat dengan nama silek/ sikek dan silat di berbagai belahan bumi, diperkirakan ada ratusan aliran/gaya dan ribuan perguruan.

Senin, 14 Maret 2011

Paskibra SMAN 1 Cibungbulang

Paskibra SMAN 1 Cibungbulang (Taruna Mahardika), sudah berdiri sejak SMAN 1 Cibungbulang masih menginduk pada SMAN 1 Leuwiliang, atau setara dengan lahirnya SMAN 1 Cibungbulang.
Diawal lahirnya ekskul ini, Paskibra SMAN 1 Cibungbulang menyimpan segudang cerita prestasi, baik tingkat lokal maupun nasional.

betapa tidak diawal-awal lahirnya ekskul ini SMAN 1 Cibungbulang diharumkan namanya karena salah satu anggota Paskibra Menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka tingkat nasional, sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan dan tentunya mengharumkan.
Bahkan tiap tahun ekskul ini tidak pernah lepas dari juara tingkat kabupaten, selain itu ekskul yang syarat dengan segudang prestasi ini selalu menjadi pasukan pengibar bendera tetap tingkat kecamatan.
dibalik kesuksesan ekskul ini tidak terlepas dari sosok pelatih yang sangat disiplin dalam latihan rutin, beliau adalah Samsudin pelatih Ekskul Paskibra, yang sudah mengabdikan lebih dari 5 tahun kepada SMAN 1 Cibungbulang.
adapun sebagian prestasi yang pernah diraih antara lain : Gerak jalan putra HUT RI(2003),Gerak jalan putri HUT RI (2003), LKBB HUT PGRI ke 58 (2003), terpilih angota PASKIBRAKA tingkat nasional (2004), LKBB "Bog Day Out PPI" (2005), LKBB piala Pembantu Dekan III univ.Pakuan (2006),juara favorit Lkbb Univ Pakuan (2007), Gerak jalan putra HUT RI  dan masih banyak lagi.

Taekwondo SMAN 1 Cibungbulang


Ekskul Taekwondo SMAN 1 Cibungbulang sudah ada seiring berdirinya SMAN 1 Cibungbulang tahun 2003, ekskul ini menerapkan prinsip berlatih yang disiplin, tegas dan mampu meraih berbagai prestasi kejuaraan yang berada dibawah naungan Polwil Bogor.


Semenjak berdiri ekskul ini berada dibawah asuhan pelatih profesional Samsudin yang mampu memberikan nuansa berbeda dalam berbagai latihanya.
Dalam perkembanganya ekskul Taekwondo mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan seringkali even pelantikan Taekwondo SMAN 1 Cibungbulang selalu menjadi tuan rumah.