SEJARAH PENCAK SILAT SMAN 1 CIBUNGBULANG
Bagi sebagian anggota Pencak silat mungkin tidak tahu sejarah berdirinya ekskul Pencak Silat SMAN 1 Cibungbulang Kabupaten Bogor, hal itu dikarenakan sedikitnya literatur mereka terhadap pengenalan sejarah ekskul.
Berdirinya Ekskul Pencak Silat SMAN 1 Cibungbulang pertama kali di gagas Oleh M. Ibrahim (Seni beladiri Melayu) S.Pd. Guru Olahraga SMAN 1 Cibungbulang pada tahun 2005 dengan Waslim Setiawan, S.Pd.(Seni Bela diri Tapak Suci) guru sekaligus Staf Tata Usaha SMAN 1 Cibungbulang.
Pada Awal berdirinya ekskul Pencak silat ini masih bingung dalam menentukan nama perguruan dan aliran Pencak silat sehingga diberi nama pencak silat SMAN 1 Cibungbulang yang merupakan perpaduan berbagai aliran beladiri ( Tapak Suci, Merpati Putih,Karate) yang sebagian besar menginduk pada Seni beladiri Tapak Suci, satu tahun kemudian ekskul ini berjalan akhirnya dicarilah pelatih tetap ekskul pencak silat yang akan melanjutkan kepelatihan dari M. Ibrahim yang kala itu dipindah tugaskan ke SMAN 1 Cigudeg yang akhirnya beralih ke pelatih Ade Taufiqurahman yang sampai sekarang masih aktif melatih dan membesarkan ekskul kanuragan ini.
Dalam Perjalanannya ekskul pencak silat telah menemukan jati dirinya sebagai ekskul pencak silat yang langsung berada dibawah naungan Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan telah berhasil mengikuti berbagai kejuaraan pencak silat.
Dibawah kepelatihan kang ade ekskul ini telah mampu berkembang dengan pesat dan bahkan telah dikenal keberbagai sekolah diwilayah kecamatan Cibungbulang- Bogor.
SEJARAH PENCAK SILAT DI INDONESIA
Pencak silat adalah seni beladiri yang berakar pada rumpun melayu. Seni beladiri ini banyak ditemukan di Brunai, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan negara-negara yang berbatasan dengan etnis melayu. Banyak ahli sejarah menyatakan bahwa pencak silat pertama kali di temukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya abad ke VII walaupun dalam bentuk masih kasar. Seni beladiri melayu ini kemudian menyebar keseluruh wilayah Sriwijaya, Semenanjung Malaka dan pulau Jawa.
Namun keberadaan pencak silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI, dikatakan bahwa
Datuk Suri Diraja dari kerajaan Pahariyangan di kakibukit gunung Merapi telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainya. Silat Minangkabau ini lalu menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaanya pada jaman kerajaan Majapahit abad XVI. Majapahit memanfaatkan ilmu pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya. Majapahit hampir menguasai seluruh nusantara kecuali kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak bisa dikuasai penuh.
Tentara kerajaan Priyangan terkenal hebat dengan pencak silatnya. Karena wilayahnya terisolir dan terbatasnya pengaruh dari Majapahit, seni pencak silat kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh sedikitpun dari silat Minangkabau. Pencak silat kerajaan Priyangan yang paling terkenal adalah Cimande.
Para ahli sejarah dan kalangan pendekar sepakat bahwa berbagai aliran pencak silat yang berkembang dewasa ini berasal dari dua gaya yaitu yang berassal dari Sumatera Barat danJawa Barat seperti yang diuraikan diatas. Selain itu pencak silat berkembang dari dua akar yaitu :
Namun keberadaan pencak silat baru tercatat dalam buku sastra pada abad XI, dikatakan bahwa
Datuk Suri Diraja dari kerajaan Pahariyangan di kakibukit gunung Merapi telah mengembangkan silat Minangkabau disamping bentuk kesenian lainya. Silat Minangkabau ini lalu menyebar ke daerah lain seiring dengan migrasi para perantau. Seni beladiri Melayu ini mencapai puncak kejayaanya pada jaman kerajaan Majapahit abad XVI. Majapahit memanfaatkan ilmu pencak silat sebagai ilmu perang untuk memperluas wilayah teritorialnya. Majapahit hampir menguasai seluruh nusantara kecuali kerajaan Priyangan di tanah Pasundan yang tidak bisa dikuasai penuh.
Tentara kerajaan Priyangan terkenal hebat dengan pencak silatnya. Karena wilayahnya terisolir dan terbatasnya pengaruh dari Majapahit, seni pencak silat kerajaan Priyangan hampir tidak mendapat pengaruh sedikitpun dari silat Minangkabau. Pencak silat kerajaan Priyangan yang paling terkenal adalah Cimande.
Para ahli sejarah dan kalangan pendekar sepakat bahwa berbagai aliran pencak silat yang berkembang dewasa ini berasal dari dua gaya yaitu yang berassal dari Sumatera Barat danJawa Barat seperti yang diuraikan diatas. Selain itu pencak silat berkembang dari dua akar yaitu :
- Akar bangsawan (dikembangkan bangsawan/ kerajaan, bersifat tertutup dan terjaga kemurnianya);
- Akar rakyat (dikembangkan oleh pedagang/ ulama/ kelas masyarakat lainya, bersifat terbuka dan beradaptasi).
IPSI mendefinisikan pencak silat sebagai suatu kesatuan dari 4 unsur, yaitu :
- Unsur seni ( merupakan wujud budaya dalam kaidah gerakdan irama yang tunduk pada keseimbangan, keselarasan dan keserasian);
- Unsur bela diri (memperkuat naluri manusia untuk membela diri terhadap berbagai ancaman dan bahaya dengan teknik dan taktik yang efektif);
- Unsur olahraga (mengembangkan kegiatan jasmani untuk mendapatkan kebugaran, ketangkasan maupun prestasi olahraga);
- Unsur olahbatin (membentuk sikap dan kepribadian luhur dengan menghayati dan mengamalkan berbagai nilai dan norma adat istiadat yang mengandung makna sopan santun sebagai etika kalangan pendekar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar